Data dari puskesmas Sangurara menunjukan terjadinya kenaikan jumlah kejadian diare pada balita (0-59 bulan) di bulan oktober 2018 terhitung 1 bulan pasca bencana dari 17 orang di bulan pra bencana menjadi 44 orang dalam satu bulan tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui upaya Sanitasi Makanan pada ibu balita penderita diare pasca bencana di pengungsian wilayah kerja Puskesmas Sangurara Kota Palu. Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data indepth interview dan observasi.
Informan penelitian sebanyak 8 informan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil menunjukan bahwa ibu balita penderita diare memiliki pengetahuan yang kurang terkait Sanitasi Makanan karena kurangnya informasi yang didapatkan dan menunjukkan sikap yang positif terhadap Sanitasi Makanan. Sarana prasarana yang ada dipengungsian hanyalah sarana prasarana seadanya, seperti tidak terdapat lemari pendingin atau termos es yang dapat menjaga kesegaran bahan makanan sehingga bahan makanan tidak akan mudah rusak dan sumber air bersih yang ada ditempat pengungsianpun berkapur,
sehingga mereka hanya menggunakan air tersebut untuk mencuci bahan makanan. Dukungan tenaga kesehatan dan keluarga juga sudah cukup baik. Namun pemberian informasi dari tenaga kesehatan terkait Sanitasi Makanan masih sangat kurang. Saran kepada pihak puskesmas agar lebih sering melakukan penyuluhan terkait Sanitasi Makanan serta melakukan beberapa program terkait Sanitasi Makanan di tempat pengungsian. Kata kunci: Sanitasi, Balita, Diare.
Sumber : https://repository.untad.ac.id/10792/