Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta UNICEF, meluncurkan platform digital yang dinamakan Incubits, yang mewadahi dan mempertemukan para inovator muda Indonesia, di bidang penyediaan dan pengembangan teknologi air bersih serta sanitasi sehat.
Revolusi industri, pemanasan global, dan pandemi virus corona mengharuskan dunia terus berubah, yang menuntut terpenuhinya berbagai kebutuhan hidup manusia yang tinggal di dalamnya. Persoalan air bersih dan sanitasi sehat menjadi tantangan yang serius, terutama karena ada lebih dari 2,2 milyar manusia di seluruh dunia yang masih belum mendapatkan akses atas air bersih dan sanitasi yang sehat. Jutaan manusia lainnya juga masih menemui kesulitan mengakses fasilitas kesehatan di daerah bencana dan rawan bencana.
Persoalan-persoalan terkait air bersih, sanitasi sehat dan lingkungan bersih ini yang mendasari diciptakannya platform digital yang dinamakan Incubits, hasil kerja sama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta UNICEF.
Rektor ITS, Mochamad Ashari, mengatakan Incubits dibuat untuk membantu pemerintah mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, yang melibatkan inovator-inovator muda Indonesia untuk mencarikan solusi persoalan air bersih dan sanitasi sehat yang dibutuhkan masyarakat.
“Platform digital yang menghubungkan startup-startup, untuk putaran pertama ini nanti bergerak di bidang WASH, yaitu water, sanitation, and hygiene. Incubits ini, platform ini akan memfasilitasi baik itu inovasi di bidang produk, proses, maupun bisnisnya, bisnis baru, ntuk para inovator di seluruh Indonesia,” jelasnya.
BRIN Terbuka Untuk Bekerjasama
Pengembangan teknologi untuk menciptakan solusi persoalan sosial, diapresiasi Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mego Pinandito. Menurutnya, berbagai program telah disiapkan untuk memfasilitasi dan mengembangkan inovasi-inovasi yang muncul untuk membantu tercapainya program pembangunan. Mego Pinandito mengatakan, Badan Riset dan Inovasi Nasional sangat terbuka untuk bekerja sama khususnya di bidang penelitian dan pengembangan suatu produk yang dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.
“Badan Riset dan Inovasi Nasionan (BRIN) itu menyiapkan berbagai program-program, baik yang terkait dengan capacity building atau peningkatan sumber daya manusia, maka teman-teman yang memang berkecimpung di bidang pengembangan teknologi yang terkait dengan pengelolaan air bersih, kemudian penyiapan air bersih, kemudian yang penting juga adalah pengolahan limbah, khususnya adalah limbah cair, ini juga bisa bekerja sama dengan tim peneliti di BRIN, bersama-sama dengan akademisi, baik itu peneliti dosen mungkin juga dengan mahasiswanya,” jelas Mego Pinandito.
Air Minum dan Sanitasi Jadi Kebutuhan Pokok
Pandemi virus corona saat ini tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan masyarakat akan air bersih dan sanitasi sehat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan penyediaan askes air minum dan sanitasi layak di masyarakat telah menjadi kebutuhan pokok.
Selama pandemi ini, kata Basuki, kebutuhan air untuk cuci tangan meningkat lima kali lipat, dan untuk mandi meningkat tiga kali lipat. Penyediaan air bersih dan sanitasi sehat ini, ujar Basuki, harus menjadi prioritas utama pembangunana permukiman di masa kini dan mendatang.
“Ini merupakan tantangan baru bagi peradaban kita dalam era kenormalan baru nanti. Kita sudah akan mempersiapkan kehidupan berdampingan dengan corona. Kita sekarang sedang mempersiapkan untuk bisa hidup berdampingan, yaitu dengan kebersihan yang utama. Untuk itu kawasan permukiman kita kedepan harus dipastikan, memiliki ketersediaan infrastruktur untuk penyediaan air dan sanitasi yang memadai,” jelas Basuki Hadimuljono.
Pandemi juga telah mengubah tatanan kehidupan, termasuk dalam hal pariwisata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan, dan sertifikasi CHFE bagi hotel, restoran serta tempat wisata. Ini dilakukan agar dapat memberikan jaminan rasa aman bagi wisatawan, pekerja sektor pariwisata, maupun masyarakat.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Herliani Tanoesodibjo, mengatakan kebutuhan akan air berih dan sanitasi sehat menjadi hal utama yang harus disediakan sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kata Angela, telah merevitalisasi toilet di Bali serta lima destinasi super prioritas, sebagai keseriusan pemerintah menghadapi kebiasaan baru pariwisata yang bersih dan sehat di masa pandemi.
Sumber : https://www.voaindonesia.com/a/wujudkan-air-bersih-dan-sanitasi-sehat-di-masa-pandemi-its-luncurkan-incubits/6232743.html
Leave a Reply