Masalah lingkungan hidup, khususnya kawasan permukiman dan sanitasi di Indonesia, termasuk Kaltim masih menjadi persoalan yang rumit dan perlu penanganan serius agar masyarakat dapat hidup dalam kondisi sehat dan sejahtera.
Karena itu, upaya perbaikan lingkungan hidup, permukiman dan sanitasi terus diusahakan pemerintah dan masyarakat. Meski begitu, bencana lingkungan, banjir dan kekeringan masih kerap mengakibatkan terganggunya usaha dan aktivitas manusia serta munculnya wabah penyakit.
“Bencana lingkungan berupa banjir karena tidak berfungsinya drainase, erosi tanah dan tercemarnya sungai oleh sampah-sampah, mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim HM Taufik Fauzi saat membuka Jambore Sanitasi, di Samarinda Rabu (21/5).
Bahkan, kata dia bencana tersebut juga bisa menelan korban jiwa yang tidak ternilai harganya. Karena itu, masalah sanitasi masih perlu penanganan serius. Bencana yang terjadi hendaknya dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk belajar dan mengambil hikmah bahwa hubungan manusia dengan alam dan lingkungan serta permukinan saat ini sudah tidak harmonis yang ditandai dengan perubahan iklim dan pemanasan global (global warming).
Hal ini terjadi karena manusia cenderung hanya memanfaatkan potensi sumber daya alam, tetapi kurang memperhatikan perlindungan dan kelestarian. Pembangunan yang lakukan lebih banyak tidak ramah lingkungan, sehingga memunculkan bencana di mana-mana.
Selain itu, air juga sangat penting. Tanpa air tidak akan ada kehidupan. Tetapi, sumber daya air, dewasa ini sudah banyak dalam kondisi kritis karena meningkatnya pencemaran, eksploitasi yang berlebihan, rusaknya sumber air dan pemakaian air serta pengelolaan yang belum optimal.
”Karena itu, dengan Jambore Sanitasi melalui kampanye edukasi sanitasi bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman. Hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum bagi kita semua untuk mampu merenungkan dan menghayati pentingnya penyehatan lingkungan permukiman dan meningkatkan kepedulian serta komitmen terkait sanitasi untuk mendukung penyediaan air baku yang berkualitas,” jelasnya.
Leave a Reply